PEMERINTAH DESA BLANG MERANG

“Ilmu adalah harta yang paling berharga dalam hidup. Jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri.”

PEMERINTAH DESA BLANG MERANG

Hidup adalah proses pembelajaran, dan semakin kita belajar, semakin kita tumbuh

PEMERINTAH DESA BLANG MERANG

“Menjadi bijak tidak selalu tentang seberapa hebat otakmu, tetapi seberapa banyak yang kamu pelajari.”

PEMERINTAH DESA BLANG MERANG

“Tidak ada jalan pintas untuk meraih cita-cita, hanya dengan belajar dan bekerja keras, kita bisa meraihnya.”

PEMERINTAH DESA BLANG MERANG

“Hanya dengan belajar, kita bisa merubah dunia.”

Sabtu, 11 November 2023

Desa Blang Merang Kecamatan Pantar Barat Kabupaten Alor NTT, Hadiri Pindeskel 2023 di Jakarta

   


(Jakarta 11/11/2023). Desa Blang Merang Kecamatan Pantar Barat Kabuapten Alor Provinsi NTT, hadiri Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional sejak 10 -12 November 2023 di Lapangan Banteng  Jakarta. Gelaran Pindeskel 2023 ini digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes). Acara ini diselenggarakan selama tiga hari sejak 10 -12 November 2023, di Lapangan Banteng, Jakarta.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir Balaw saat mewakili Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Pindeskel merupakan ajang untuk mempublikasikan berbagai keberhasilan dan inovasi yang telah dilakukan pemerintah daerah dan desa maupun kelurahan.

"Inovasi itu terkait penyelenggaraan pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan. "Kegiatan ini juga merupakan wadah konsolidasi dan sharing informasi bagi penguatan tata kelola pemerintahan desa dan kelurahan serta inivasi di wilayah masing-masing," hadir dalam mengikuti kegiatan Pindeskel 2023, Kepala Blang Merang di dampingi Sekretaris Desa Balng Merang ( Muslimin Magang ) dan Kasi Pemerintahan ( Bahruddin Umar ) dengan membawa berbagai macam inovasi dari Desa Blang Merang baik dibidang Kelautan Perikanan, serta bidang-bidang lainnya untuk dipamerkan dalam kegiatan dimaksud. berikut serangkain hasil inovasi serta potensi Desa Blang Merang baik dalam bentuk kemasan yang di sertai dengan deskripsinya, serta potensi lainnya yang berada di Desa Blang Merang.  


Buah Mangrove ( kawaka ) dalam kemasan


kerajinan batok kelapa


hadir juga dalam kegiatan ini  sebagai seorang motivator internasional Mery Riana dalam memberikan motivasinya kepada seluruh desa dalam pekan inovasi perkembangan Desa dan Kelurahan tingkat Nasional 

jagung kasar ( wata wangger ) dalam kemasan

siput kering ( battu-battu ) dalam kemasan

ikan kering belah tiga ( ikang laeng ) dalam kemasan

pajangan di stand

dompet tenunan baranusa

tas tenunan baranusa

setelah memberikan motivasi tentang pengembangan usaha UMKM kepada seluruh peserta Desa dari perwakilan tiap provinsi provinsi di indonesia, MERY RIANA berkunjung ke Stand pameran masing-masing Provinsi termasuk  di STAND Desa Blang Merang Kecamatan Pantar Barat Kabuaten Alor Provinsi NTT sembari Fhoto bersama.

kades bersama MERY RIANA

STAND 

STAND

STAND

Foto bersama peserta kalimantan timur

foto bersma MERY RIANA

gbr : saat acara pembukaan











  

Rabu, 01 November 2023

Kemendagri: Pelatihan P3PD wujudkan kemandirian desa

 

                                        Ditjen Bina Pemdes: P3PD Merupakan Upaya Menyiapkan Kemandirian Desa

KUPANG - Saat ini desa menghadapi tantangan yang sangat mendesak, yakni penataan penyelanggaraan pemerintahan desa dalam mewujudkan kemandirian desa.

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Pemdes Kemendagri) meningkatkan kapasitas aparatur desa melalui pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) pada 2023 dan 2024.

Demikian disampaikan Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemdes, Kemendagri TB. Chaerul Dwi Sapta saat menutup Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa tahun 2023 Cluster Kupang, di Kupang, NTT, Selasa (31/10).

Chaerul Dwi Sapta menjelaskan, SDM aparatur desa dan para pengurus kelembagaan desa perlu dilatih karena mereka menjadi pihak yang sangat menentukan untuk kemandirian desa. Pelatihan ini sendiri digelar di 33 Provinsi.

Program ini memiliki tujuan meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan serta mempercepat serapan APBDes (termasuk dana desa).

"Prioritas kegiatannya yang mendorong percepatan pembangunan desa, pertumbuhan, dan ketahanan ekonomi masyarakat desa," katanya.

Program ini juga untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang responsif, estraktif, regulatif, distributif dan kolaboratif serta senantiasa untuk tidak melanggar larangan.

Selain itu, untuk meningkatkan koordinasi dan soliditas yang baik antara kepala desa dengan perangkat desa, dan pengurus kelembagaan desa dalam melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Meningkatkan sinergitas Pemdes dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam percepatan pembangunan desa dengan mengutamakan kesejahteraan masyarakat desa dan berinovasi memajukan desa," kata Chaerul.

Lebih lanjut Chaerul berharap, peningkatan kapasitas yang dilakukan akan bermuara pada peningkatan pemahaman, keterampilan, dan perubahan sikap aparatur desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan anggaran yang akan digunakan.

"Dengan demikian, kualitas belanja di desa dapat ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat di desa," imbuhnya.

Khusus pelatihan di Provinsi NTT, Chaerul menyebutkan sebanyak 5.156 aparatur pemerintahan desa yang tersebar di 1.289 desa akan dilatih.

Namun, ia mengakui, pelaksanaan pelatihan di NTT masih berjalan lambat dibandingkan dengan provinsi lain.

Hal ini disebabkan transportasi untuk menjangkau ibukota provinsi sebagai lokasi pelatihan yang masih sangat terbatas.

Untuk itu, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri sementara mengajukan adendum kontrak dengan pihak ketiga (EO) untuk pelaksanaannya dilakukan secara rayonisasi atau cluster.

"Harapan kami dengan adendum ini, pelaksanaan kegiatan bisa tuntas sesuai target minggu ke dua bulan November," pungkas Chaerul. (sam/jpnn)

Tampak Peserta pelatihan Dari Desa Blang Merang